![]() |
Sujud Kendang tahun 1983 |
Musik humor Sujud Sutrisno adalah rangkaian musik (lagu) dengan lirik-lirik yang lucu. Humor memang memiliki peranan yang cukup kuat dalam kehidupan masyarakat. Media humor adalah alat atau sarana yang dapat digunakan untuk menyajikan ungkapan-ungkapan yang dapat mendatangkan kelucuan. Ada tiga media pokok yang dapat digunakan untuk itu, yaitu : (1) vokal; (2) gerak; (3) rias busana.
Tingkat kesulitan dan kekuatan ketiga media itu tidak sama. Vokal
memiliki kekuatan dan tingkat kesulitan yang paling tinggi di antara ketiganya.
Humor yang menggunakan vokal menuntut pelaku dan penontonnya untuk cerdas,
sebab tanpa bantuan gerak dan rias busana harus lucu. Di sini Sujud dengan
vokalnya menyanyikan lagu-lagu berlirik humor diiringi irama kendang ketipung
yang dimainkannya sendiri (solo).
Lagu-lagu yang dibawakan Sujud Sutrisno baik ketika mengamen maupun saat
pentas adalah lagu-lagu yang digemari masyarakat atau lagu-lagu yang sangat populer
di jamannya. Dari lagu anak-anak, dangdut, hingga pop digarap olehnya secara parodi
atau plesetan. Sebut saja lagu anak-anak yang berjudul Diobok-Obok dari Joshua,
Satu Ditambah Satu dari Puput Melati, hingga Mata Indah Bola Pingpong dari
musisi legendaris Iwan Fals dibawakan dengan iringan kendang berirama dangdut
dengan lirik-lirik lagu yang sudah di-plesetkan.
Sebagai seniman yang lahir dan besar di lingkungan masyarakat Jawa tentu
saja Sujud dalam materi penyajian musiknya terutama lirik lagu sarat dengan
plesetan atau srekalan. Plesetan berasal dari kata pleset yang berarti
menggelincirkan, sedangkan srekalan berasal dari kata srekal, artinya
diputar-balikkan. Selanjutnya kedua pengertian tersebut digunakan untuk
memutarbalikkan atau menyimpangkan pengertian yang sebenarnya.
Plesetan telah ada sejak munculnya dagelan Mataram. Dagelan Mataram
adalah suatu jenis kesenian Jawa yang dilahirkan oleh masyarakat Jawa di
Yogyakarta. Melalui plesetan pada lirik lagu yang dibawakan oleh Sujud menjadi
lucu sehingga orang yang mendengarnya menjadi tertawa.
Alat musik
yang digunakan oleh Sujud untuk mengiringi lagu-lagu yang dinyanyikan adalah kendang ketipung. Jenis kendang tersebut
dapat ditemukan dalam ansambel gamelan Jawa. Kendang ketipung adalah kendang
yang terkecil diantara berbagai kendang yang ada dalam ansambel gamelan Jawa.
![]() |
Lubang di Kendang untuk Menaruh Uang Saat Mengamen |
Kendang ini
biasanya dimainkan pada terknik kendangan kendang kalih yaitu dimainkan
bersama-sama dengan kendang ageng.
Kendang ketipung juga dimainkan pada teknik kendangan kendang satunggal untuk
lebih menguatkan jalannya laya atau tempo. Sujud sendiri memiliki kendang
ketipung sebagai instrumen pengiringnya disamping bunyi yang dihasilkan sangat
cocok dengan musik dangdut juga ukurannya yang kecil sehingga mudah atau
ringkas untuk dibawa kemana-mana. Panjangnya lebih kurang 45 cm, garis tengah
sisi yang besar lebih kurang 20 cm, garis tengah sisi yang kecil lebih kurang
17cm.
Hal yang
menarik adalah pada bagian pinggir sisi yang besar badan kendang yang terbuat
dari kayu dibuat sebuah lubang yang berdiameter lebih kurang 7 cm. Fungsi
lubang tersebut adalah sebagai tempat untuk memasukkan uang. Artinya sebagai
tempat untuk menyimpan uang jika Sujud sedang mengamen dari kampung ke kampung.
Kendang ketipung Sujud juga dilengkapi dengan sabuk yang terbuat dari kulit
agar bisa dipasang dibahunya sehingga memudahkan untuk dibawa dan juga
memudahkan memainkan kendang tersebut karena dalam penampilannya Sujud selalu
dalam posisi berdiri ketika bernyanyi untuk menghibur baik saat mengamen maupun
pentas di atas panggung.
EmoticonEmoticon