Kamis, 28 Februari 2019

Pengertian Kebudayaan


Pengertian Dasar
Pengertian dasar kebudayaan meliputi bidang yang sangat luas seolah tidak ada batasnya, hal ini menjadikan sukar sekali untuk mendapatkan pengertian atau definisi yang jelas dan tegas serta terperinci yang mencakup segala sesuatu yang seharusnya termasuk dalam pengertian tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membicarakan kebudayaan. Kebudayaan dapat disimpulkan dari pendapat 2 ahli Antropologi yakni : Menville J. Herskovits dan Bronislow Malinowski yang mengemukakan pengertian "Kultur Determinission" yang berarti bahwa :
"Kebudayaan adalah sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri."

Herskovits memandang kebudayaan sesbagai sesuatu yang super organik, karena kebudayaan bersifat turun-temurun dan kebudayaan terus hidup dan berkembang walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti karena kematian dan kelahiran generasi.

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Budhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata budhi, yang berarti budi atau akal, dan daya artinya kekuatan atau potensi. Dengan demikian "kebudayaan" dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal.

Istilah "Culture" yang berasal dari bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan yang berasal dari bahasa latin yakni "Colere Cultivare" berarti "mengolah, mengerjakan" terutama mengolah tanah dan merubah alam.

Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli 
  1. E.B. Tailor adalah yang pertama kali memberikan definisi kebudayaan secara Sistematis dan terperinci. Menurutnya, Kebudayaan adalah suatu komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  2. Ki Hajar Dewantara mengatakan: Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat. Sebagai buah akal manusia maka kebudayaan itu ada yang bersifat kebendaan atau materi (duniawi) dan ada yang bersifat kerohanian, hal ini sesuai dengan eksistensi manusia yang terdiri dari jasad fisik dan rohaniah yang antara keduanya dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan.
  3. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah seluruh gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta dengan keseluruhan dari hasil budhi dan karyanya itu.
  4. Prof. Dr. M. Djojodigoeno berpendapat bahwa kebudayaan adalah hasil daya cipta, rasa, dan karsa manusia. Cipta : terletak di daerah otak yaitu merupakan potensi akal = Natikoh merupakan kemampuan berpikir yang dapat menimbulkan ilmu dan filsafat. Rasa : pada diri manusia terdapat sensifitas emosionalitet, seperti rasa etika, rasa susila, rasa agama, rasa estetika dengan rasa estetika dapat menimbulkan karya seni. Karsa : manusia di dalam hidupnya senantiasa menghendaki kesempurnaan, kemulyaan, kebahagiaan, keselamatan, untuk memenuhi hal tersebut diperlukan karya yang berkaitan dengan teknologi.
  5. Kebudayaan menurut UUD 1945 Pasal 32 : "Pemerintah memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia." Penjelasan : Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budidaya Rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa harus menuju ke arah kemajuan adab budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan Indonesia. 

Bentuk Kebudayaan
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya pada eksistensinya terdiri atas jasad fisik dan rohani dimana keduanya tak dapat dipisahkan, artinya manunggal dalam diri manusia. Atas dasar hal tersebut maka lahirlah 2 bentuk kebudayaan yang pokok, yakni :
  1. Kebudayaan fisik. Bentuk kebudayaan yang sifatnya konkrit dapat diraba, diamati, dilihat, di foto, seperti : teknologi, arsitektur, patung, lukisan, dan lainnya,
  2. Kebudayaan rohani. Bentuk kebudayaan yang sifatnya abstrak, contoh: agama, filsafat, moral, hukum, norma, bahasa, adat-istiadat, dan lain-lain.

Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling sedikit mempunyai 3 wujud, yakni :
  1. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek dari seluruh ide dan gagasan, nilai-nilai, norma peraturan.
  2. Wujud kebudayaan sebagai komplek aktivitas kelakuan berpola dari manusia yang bermasyarakat.
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia, wujud kebudayaan disebut kebudayaan fisik memiliki sifat yang paling konkrit dapat diraba dan dilihat, seperti: komputer, patung, lukisan, candi, arsitektur, mobil, dan lain-lain.
Unsur Kebudayaan Universal
  1. Sistem sosial : tata hubungan manusia dengan manusia.
  2. Sistem ekonomi : tata hubungan manusia dengan benda.
  3. Sistem politik : tata hubungan manusia dengan kekuasaan.
  4. Sistem ilmu pengetahuan dan teknik : tata hubungan manusia dengan alam dan tenaga kerja.
  5. Sistem bahasa : tata hubungan manusia dengan simbol dan komunikasi.
  6. Sistem religi : tata hubungan manusia dengan keyakinan.
  7. Seni : tata hubungan manusia dengan nilai keindahan.
Peradaban
Selain kebudayaan terdapat pula istilah peradaban atau civilization/tamaddun. Beda kebudayaan dengan peradaban adalah dimana peradaban biasanya dipakai untuk menyebut bagian-bagian atau unsur dari kebudayaan yang halus, luhur, dan maju, indah susila, sopan santun. Dalam suatu peradaban berlangsung kehidupan sejahtera dimana masyarakatnya sudah melek huruf (baca dan tulis).

Hukum, adat istiadat, norma, sopan santun dan tidak lagi terdapat tindakan sewenang-wenang, kasar dan bengis, sudah mengenal pengetahuan, seni yang tinggi serta organisasi kemasyarakatan dan hukum. 

Istilah peradaban juga sering dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang telah mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, sistem sosial pada masyarakat kota yang telah maju dan komplek.

Kata adab dan budaya menunjukkan unsur keseluruhan budhi, seperti ilmu pengetahuan, seni, sopan santun. Menurut Ki Hadjar Dewantara, Budhi adalah jiwa yang sudah masak dan cerdas, oleh karena itu sanggup untuk mencipta, budhi dan qolbu manusia mempunyai sifat yang luhur dan halus sesuai dengan ajaran etika dan estetika, maka segala ciptaannya mempunyai sifat luhur, halus, indah dan etis. 

Pranata Kebudayaan
Pranata (institution) merupakan seperangkat aturan yang berkisar sekitar kegiatan atau kebutuhan sosial tertentu. Dengan kata lain, Pranata adalah suatu sistem aturan, norma khusus yang menata atau mengatur suatu rangkaian tindakan berpola guna memenuhi kebutuhan khusus di dalam hidup bermasyarakat.

Pranata telah lama berkembang dan banyak diterapkan di dalam ilmu sosiologi, karena banyak sekali berbagai macam kegiatan dan kebutuhan sosial maka terdapat berbagai Pranata pada bermacam-macam bidang kehidupan.





EmoticonEmoticon