Sabtu, 11 Juli 2020

Asal-Usul Nama Kampung di Pakualaman Yogyakarta

Keraton Puro Pakualaman

Asal-Usul Nama Kampung di Pakualaman

Wilayah Kecamatan Pakualaman berada di sekitar Keraton Pakualaman (Kadipaten Pakualaman). Ada 2 (dua) wilayah kelurahan di Pakualaman, yakni kelurahan Purwokinanti dan Kelurahan Gunung Ketur. Secara Toponomi/Toponim, nama-nama kampung yang berada di wilayah Pakualaman adalah kampung yang berbasis Keraton Pakualaman atau umum disebut Pura Pakualaman (baca: Puro Pakualaman).


1. Kelurahan Purwokinanti
  • Kepatihan. Kampung Kepatihan berada di sebelah barat Puro Pakualaman. Dahulu dalem Kepatihan merupakan tempat tinggal pepatih dalem Kadipaten Pakualaman.
  • Purwanggan. Kampung Purwanggan berada di sebelah utara Puro Pakualaman. Nama Purwanggan berarti orang yang pertama kali atau paling awal "menyediakan tubuhnya" untuk menjadi seorang abdi dalem Puro Pakualaman.  
  • Surengjuritan. Kampung Surengjuritan berada di sebelah barat Puro Pakualaman. Nama Surengjuritan berasal dari nama seorang putra Pakualam I, yaitu KPH Surengjurit yang bermakna sebagai prajurit yang tangguh.
  • Pujowinatan.  Kampung Pujowinatan berada di sekitar dalem RM. Riya Pujowinoto, cucu Pakualam II yang kemudian disebut sebagai kampung Pujowinatan.
  • Harjowinatan. Kampung Harjowinatan berada di sekitar dalem Pangeran Harjowinoto, menantu Pakualam II. Di sebelah utara kampung tersebut dahulu terdapat asrama prajurit kerajaan. 
  • Beji. Kampung Beji mempunyai arti tempat yang suci karena dahulu merupakan tempat untuk semedi. Di tempat tersebut dulu terdapat kolam untuk pemandian.
  • Jagalan. Kampung Jagalan merupakan hunian tukang menyembelih hewan, yakni abdi dalem miji yang diorganisasi oleh Lurah dan Bekel Pakualaman. Di kampung ini ada Jagalan Beji dan Jagalan Ledoksari.
  • Ledoksari. Kampung Ledoksari berda di pinggir Kali Code. Disebut Ledoksari karena disitu terdapat ledokan, yakni semacam parti tempat lingga-yoni.


2. Kelurahan Gunung Ketur
  • Gunung Ketur. Kampung Gunungketur bermakna tempat tinggi yang dikeramatkan. Keberadaan kampung ini di sebelah timur keraton Pakualaman. Pada masa Kadipaten Pakualaman di bawah Sri Pakualam I, ada gundukan tanah yang tinggi di timur keraton yang kemudian diratakan untuk tempat pemakaman kerabat Pakualam, antara lain : BR. Resminten, garwa ampeyan KPH. Natakusuma II (BRH. Salya).
  • Jayaningprang. Berarti unggul dalam peperangan. Kampung ini berkaitan dengan nama dari putra Suryaningprang I yang kemudian menjadi sebutan jalan kecil Jayaningprangan. Dulu jalan tersebut terkenal dengan sebutan Jalan Kemayoran.
  • Nototarunan. Kampung Nototarunan dulu merupakan tempat kediaman Pangeran Nototaruno, putra Notokusumo II yang kemudian menjadi menantu Pakualam III. Di tempat tersebut berdiam seorang Pangeran Jayenghamrita, putra Jayengbirawan III, cucu Nototaruna.
  • Banaran. Artinya adalah tempat padang yang luas. Di tempat ini dulu berdiam Pangeran Panji Jayengatma, cucu Natakusuma I (menantu Pakualam III). Pada saat ini tinggal menyerupai sebuah beteng. Di Banaran ini ada pohon nogosari dan sukun, sehingga daerah tersebut dikenal juga sebagai Jalan Sukun.
  • Kauman Pakualaman. Kampung Kauman Pakualaman terletak di sebelah barat Pura Pakualaman atau di belakang Masjid Gede Pakualaman. Di tempat tersebut berdiam kelompok kaum santri dan para ulaman Pakualaman.

Sumber : Dinamika Kampung Kota Prawirotaman dalam Perspektif Sejarah dan Budaya


EmoticonEmoticon