Asal-Usul Nama Kampung di Jogja Berdasarkan Keahlian Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
Kampung-kampung berikut ini terletak di luar Keraton Yogyakarta atau biasa disebut Njaba Beteng (di luar benteng Keraton). Dahulu memang kampung-kampung tersebut merupakan tempat tinggal para abdi dalem Keraton tetapi saat ini ditinggali oleh masyarakat umum.
Gerjen. Kampung Gerjen adalah tempat tinggal abdi dalem tukang jahit keraton (gerji). Terletak di sebelah timur Kampung Suronatan yang secara administratif termasuk di dalam wilayah Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan.
Gowongan. Kampung Gowongan merupakan tempat tinggal abdi dalem gowong, yaitu ahli bangunan dari kayu. Saat ini ada Gowongan Lor dan Gowongan Kidul yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Jetis.
Dagen. Kampung Dagen adalah tempat tinggal abdi dalem undhagi (tukang kayu). Terletak di sekitaran kawasan Malioboro atau di sebelah utara Kampung Pajeksan. Secara administratif kampung ini berada di wilayah Kecamatan Gedong Tengen.
Keparakan Tengen dan Keparakan Kiwo. Kampung Keparakan Tengen dan Keparakan Kiwo adalah tempat permukiman abdi dalem keparak. Abdi dalem nayaka keparak tengen bertugas menata busana para prajurit. Sedangkan abdi dalem keparak kiwo bertugas mengupayakan berbagai macam senjata dan cara-cara penggunaannya atau mengajar berperang. Kampung Keparakan tengen yang saat ini adalah Keparakan Lor dan Keparakan Kidul secara administratif berada di wilayah Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan. Sedangkan Keparakan Kiwo (Minggiran) berada di wilayah Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron.
Kemetiran. Kampung Kemetiran adalah tempat tinggal abdi dalem kemetir yang bertugas seputar ekspedisi surat. Terletak di sebelah utara Kampung Pathuk yang secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Gedong Tengen.
Maosan. Kampung Maosan adalah tempat tinggal abdi dalem paosan yang mengurus pajak. Terletak di sebelah timur Kampung Jageran (Mangkuyudan) yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron.
Mertolulutan. Kampung Mertolulutan merupakan tempat tinggal abdi dalem mertolulut, yakni algojo yang melaksanakan hukuman mati (hukuman pancung). Mertolulut sendiri berasal dari kata merto dan lulut, yang secara harafiah Mertolulut berarti sabar menunggu kematian. Sedangkan tempat tugasnya dinamakan Pacikeran yang berasal dari kata ciker atau potongan jari, sesuai keahlian mereka memotong jari maling, begal, bandit atau kecu yang tertangkap. Sejak jaman Sri Sultan HB I hukuman di kerajaan menggunakan prinsip-prinsip syariat Islam. Mertolulut tidak sendirian bertugas tetapi dibantu abdi dalem Singonegoro, sayang keberadaan kampung Singonegoro sudah tidak diketahui sampai dengan saat ini. Terletak di sebelah barat Pathuk yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Ngampilan.
Numbakanyar. Kampung Numbakanyar adalah tempat tinggal abdi dalem numbakanyar yang bertugas menyediakan pekerja kasar. Terletak di utara Kampung Dipowinatan yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Mergangsan.
Minggiran. Kampung Minggiran adalah tempat tinggal abdi dalem yang bertugas di keputren keraton. Terletak di wilayah Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron.
Gebayanan. Kampung Gebayanan adalah tempat tinggal abdi dalem carik kanayakan (gebayan). Terletak di utara Kampung Minggiran yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron.
Jlagran. Kampung Jlagran adalah tempat tinggal abdi dalem jlagra atau penatah batu. Terletak di utara Kampung Pringgokusuman, barat daya Stasiun Kereta Api Tugu/Yogyakarta yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Gedong Tengen.
Suronatan. Kampung Suronatan adalah tempat bermukim abdi dalem yang bertugas sebagai ulama keraton. Terletak di timur Kampung Notoprajan yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Ngampilan.
Gandhekan. Kampung Gandhekan adalah tempat permukiman abdi dalem gandhek atau pesuruh. Terletak di barat jalan Malioboro sebelah timur Kampung Kemetiran yang secara adminsitratif termasuk wilayah Kecamatan Gedong Tengen.
Bumijo. Kampung Bumijo adalah tempat bermukimnya abdi dalem yang mengurus tanah sawah (juru sabin) dan juru taman. Bumijo berasala dari kata bumi sing rejo atau tanah yang memberi kemakmuran. Terletak di barat Kampung Gowongan sebelah utara Kampung Sitisewu yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Jetis.
Sitisewu. Kampung Sitisewu merupakan tempat tinggal abdi dalem yang bertugas menyediakan tenaga kerja (bau suku) keraton. Terletak di wilayah Kelurahan Sosrowijayan, Kecamatan Jetis.
Ngampilan. Kampung Ngampilan adalah tempat tinggal abdi dalem pembawa ampilan dalem, yaitu perlengkapan upacara seperti pedang, panah, tombak. Di kampung ini terdapat dalem pangeran (Mangkuningratan) yakni tempat tinggal GBPH Mangkuningrat, putra ke-13 Hamengku Buwono VIII dari garwa (istri) BRAy Pujoningdiah.
Gendhingan. Kampung Gendhingan adalah tempat tinggal kelompok abdi dalem wiyogo (pemain gendhing/gamelan). Terletak di selatan Kampung Serangan yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan.
Gemblakan. Kampung Gemblakan adalah tempat tinggal abdi dalem pengrajin perak. Termasuk dalam wilayah Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan.
Gedhong Tengen dan Gedhong Kiwo. Kampung Gedhong Tengen dan Gedhong Kiwo adalah tempat tinggal abdi dalem gedhong, yang bertugas mengurus kelompok abdi dalem (dari urusan kenangan hingga srati atau pawang gajah). Kampung Gedhong Tengen secara administratif terbagi dua, yakni Sosromenduran dan Pringgokusuman. Sedangkan Kampung Gedhong Kiwo terletak di wilayah Kecamatan Mantrijeron.
Pajeksan. Kampung Pajeksan merupakan tempat tinggal abdi dalem jeksa atau jaksa. Terletak di sekitar Malioboro yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Gedhong Tengen.
Kauman. Kampung Kauman adalah tempat tinggal abdi dalem pengulon atau Kaum Rois yang mengelola Masjid Kagungan Dalem (milik Kasultanan) dan memimpin upacara keagamaan. Terletak di wilayah Ngupasan, Kecamatan Gondomanan.
Ketandhan. Kampung Ketandhan adalah tempat tinggal abdi dalem tandha yang bertugas mengurus pasar. Terletak di wilayah Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan.
Penumping. Kampung Penumping merupakan tempat tinggal abdi dalem Penumping di mana saat masa awal kerajaan, sebagaimana abdi dalem Bumijo dan Numbak Anyar, abdi dalem Penumping bertugas mengelola urusan administratif wilayah Negaragung. Secara administratif kampung ini berada di wilayah Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis.
Mergangsan. Kampung Mergangsan adalah tempat tinggal abdi dalem Mergangsa yang bertugas menebang pohon untuk membangun rumah atau profesi ini biasa disebut blandhong. Secara adinistratif berada di Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan.
Karangkajen. Kampung Karangkajen adalah tempat tinggal abdi dalem Kanca Aji yang menangani urusan keagamaan. Terletak di Kelurahan Brontokusuman Kecamatan Mergangsan.
Mijen. Kampung Mijen adalah tempat tinggal abdi dalem Miji. Saat ini abdi dalem Miji merupakan istilah untuk merujuk abdi dalem yang tidak berada dalam struktur kepegawaian keraton, seperti abdi dalem yang telah pensiun. Sedangkan pada masa lalu, abdi dalem Miji adalah abdi dalem yang bertugas mengelola wilayah Kuthanegara (ibukota). Saat ini kampung Mijen sudah tidak dikenal lagi, lebih dikenal sebagai kampung Minggiran. Terletak di Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron.
Sumber :
Buku Dinamaika Kampung Kota Prawirotaman dalam Perspektif Sejarah dan Budaya
www.kratonjogja.id
EmoticonEmoticon